Karawang Menjadi Tujuan Ibukota Negara


KARAWANG menjadi II tukota Negara? 1) Tentunya, itu baru wacana pemind ;ihan ibukota 2) yang digulirkan pemerintah pi isat 3), kemudian langsung mendapat respons dari W ;akil Gubernur Jawa Barat, DedeYusuf. 4)
Bahkan wagub menjelaskan. Karawang sebagai tempat yang paling ideal untuk pemerintahan pusat 5), karena Karawang sangat dekat dengan Jakarta dan sarana penunjangnya pun cukup tersedia di daerah lumbung padi nasional ini, 6) serta sekarang juga sebagai daerah kawasan industri terbesar di Indonesia.7)
Wacana pemindahan Ibukota ini, sebenarnya sudah dari dulu untuk Jawa Barat. 8) Sebelumnya telah diusulkan daerah Kecamatan Fonggol, Kabupaten Bogor.9) Menurut Dede Yusuf, di daerah tersebut kurang c ocok, namun lebih cocok di h ai .iw .ni l-. 10)
Dipilihnya Karawang yang te .patnya di sekitar kawasan. 11)
Kecamatan Telukjambe Timur dan Kecaa tan Telukjambe Barat, karena daerah tersebut tanahnya rata dan bekas perkebunan.12)
"Sedangkan di Jonggol tanahnya berbukit - bukit," ujar Dede Yusuf, teberap waktu lalu di Bandung 13), saat silaturahmi dengan Dany Setiawan, mantan Gubernr Jawa Barat di LP Suka-miskin. 14)
DedeYusuf mengungkapkan, di Karawang musin terdapat 6.000 hektar lahan kosong di dekat kawasa n industry 15). Tanah tersebut kalau negara yang meminta, tentu bisa dipakai untuk pusat pemerintahan seperti Kantor Presiden, DPR, dan Kantor Menteri.16)
SARANA TRANSPORTA SI 17)
Kemudian DedeYusuf jug a menjelaskan, selain saran a untuk membangun pusat pe -merintahan yang sudah terse -dia, untuk sarana transportasi pun tidak terlalu jauh.18)
"Jarak tempuh dari Jakarta ke Karawang, hanya dua puluh menit, jadi cukup refre-sentatif bila Karawang dijadikan pusat pemerintahan," ujarnya.19)
Usulan Karawang diwacanakan menjadi Ibukota Negara, menurut DedeYusuf, sudah disampaikan ke Pemerintah Pusat, namun hingga saat ini Pemrpov Jawa Barat, masih menunggu putusan DPRRL. 20)
Apabila DPR memutuskan Karawang ditetapkan menja-di daerah yang akan dibangun sebagai pusat Pemerintahan RI, maka Permprov Jawa Barat sudah siap. 21)
Kemudian apakah akan mengganggu areal pertanian, mengingat Karawang sebagai daerah lumbung padi nasional, Dede mengatakan tidak, karena areal yang diusulkan untuk pusat pemern-c anan ini bukan tanah perta-n ian tetapi tanah kosong bekas perkebunan. 22)
Kemudian DedeYusuf juga me ngatakan, akan menyambut baik bila Karawang dijadi kan sebagai pusat pemerintahan karena ke depannya kebijakan Pemrpov Jawa Bara % akan lebih diakomodir peme, rintah pusat.23)
1 KARAWANG Karawang Karena dalam paragraph hanya huruf depan yang kapital dan
untuk nama daerah geografi huruf kapital hanya pada huruf pertama
2 II tukota ibu kota Karena penulisan ibukota salah. Bukan II tukota tetapi ibu kota.
3 Negara negara Karena tidak disertai nama negara jadi penulisan negara huruf n nya kecil
4 pemind ;ihan pemindahan Karena penulisan pemindahan salah tidak menggunakan spasi, titik koma maupun huruf i
5 pi isat pusat Karena penulisan pusat salah tidak menggunakan spasi dan huruf i
6 Gubernur gubernur Karena gubernur penulisannya harus kecil smua. Karena tidak diikuti nama orang atau daerah.
7 DedeYusuf Dede Yusuf Karena penulisan nama panjang out harus ada spasi.
8 wagub wakil gubernur Karena penulisan wagub tidak boleh disingkat
9 Fonggol Jonggol Karena penulisan nama daerahnya salah.
10 c ocok cocok Karena penulisan cocok salah tidak menggunakan spasi.
11 h ai .iw .ni l- daerah ini Karena penulisan kalimat daerah ini salah.
12 te .patnya tepatnya Karena penulisan pemindahan salah tidak menggunakan spasi, titik koma maupun huruf i
13 Telukjambe Teluk Jambe Karena penulisan Teluk Jambe salah karena tidak menggunakan spasi
14 berbukit - bukit berbukit-bukit Karena kata berulang tanda (-) tidak menggunakan spasi
15 teberap beberapa Karena kalimat teberap tidak sesuai
16 Gubernr Gubernur Karena masih kekurangan huruf
17 Suka-miskin Sukamiskin Karena tidak menggunakan strip(-)
18 kawasa n kawasan Karena penulisan kawasan tidak menggunakan spasi
19 TRANSPORTA SI Transportasi Karena penulisantranspportasi hanya huruf awal yang capital bila paragraph baru
20 jug a juga Karena penulisan juga digabung
21 saran a sarana Karena penulisan sarana digabung
22 pe -merintahan pemerintah Karena penulisan pemerintah digabung dan tidak menggunakan strip
23 terse -dia tersedia Karena penulisan tersedia digabung dan tidak menggunakan strip
24 refre-sentatif refresentatif Karena penulisan refresentatif digabung dan tidak menggunakan strip
25 Ibukota ibu kota Karena penulisan ibu kota dipisah
26 Pemrpov Pemerintah Provinsi Karena penulisan pemprov tidak boleh disingkat
27 DPRRL DPR Karena penulisan DPR salah karena tidak ad DPRL
28 menja-di menjadi Karena penulisan menjadi digabung dan tidak menggunakan strip
29 pemern-c anan perencanaan Karena penulisan perencanaan digabung dan tidak menggunakan strip
30 perta-n ian pertanian Karena penulisan pertanian digabung dan tidak menggunakan strip
31 me ngatakan mengatakan Karena penulisan mengatakan digabung dan tidak menggunakan spasi
32 Bara % Barat Karena penulisan barat digabung dan tidak menggunakan %
33 peme, rintah pemerintah Karena penulisan pemerintah digabung dan tidak menggunakan koma dan spasi
34 ibukota ibu kota Karena penulisan ibu kota dipisah
35 musin masih Karena kata musin salah seharusnya masih
READMORE
 

Perilaku Konsumen dalam Membeli Mobil Secara Kredit


Perilaku Konsumen dalam Membeli Mobil Secara Kredit

Asep Badru Zaman
Kelas: 3EA06
NPM: 11210166
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No 100 Depok 16424, Telp 021-78881112.Ext 204

Abstraksi
Seiring dengan berjalannya waktu tingkat kebutuhan akan kendaraan bermotor mengalami pelonjakan. Dan kebutuhan mobil dan motor meningkat, disatu sisi lain mengakibatkan persaingan harga dikalangan produsen mobil tetapi persaingan tersebut tidak sebanding dengan peningkatan dari jumlah pendapatan konsumen. Maka dari itu timbulah yang namanya pembelian secara kredit. Banyak badan usaha yang menawarkan kredit kendaraan mobil.
            Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa alasan dari masyarakat untuk melakukan kredit terhadap kendaraan bermotor dan untuk mengetahun kepuasan masyarakat terhadap pembelian kendaraan bermotor secara kredit.

1.      PENDAHULUAN
1.1  . Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda empat semakin meningkat, ini dikarenakan kurangnya ketersediaan armada umum atau kurang bagusnya fasilitas yang terdapat pada armada umum itu sendiri. Dari masalah itu warga masyarakat terutama warga ibu kota Jakarta lebih memilih memakai kendaraan mobil pribadi, hal ini dijadikan kesempatan oleh para pengusaha leasing untuk menarik konsumen supaya memakai jasa mereka untuk membeli kendaraan beroda empat dengan cara kredit.

1.2  . Masalah Penelitian
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah :
                                 1.         Apakah yang menjadi alasan masyarakat membeli mobil secara kredit
                                 2.         Berapa tingkat kepuasan masyarakat dalam membeli mobil secara kredit

1.3  . Tujuan Penelitian
Sejalan dengan masalah yang diangkat dalam masalah penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
                                 1.         Untuk mengetahui apakah alasan dari konsumen/masyarakat memilih membeli mobil secara kredit.
                                 2.         Untuk menegetahui seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat yang memilih mobil secara kredit



2.      TINJAUAN PUSTAKA
2.1.  Pengertian Perilaku Konsumen  dan Faktor yang Mempengaruhinya
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990). Perilaku konsumen dapat diartikan “… Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of product and services, including the decision processes that precede and follow this actions” (p.3). Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units anfd the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences and ideas” (p.5).
Menurut Katona (dalam munandar, 2001) memandang perilaku konsumen sebagai cabang ilmu perilaku ekonomika. Menurut Engel (dalam mangkunegara, 2002). Mengemukakan  bahwa perilaku konsumen di definisikan sebagai tindakan – tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh barang – barang jasa ekonomis termasuk pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan – tindakan tersebut. 
Berbagai faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen adalah Menurut Philip Kotler adalah Faktor Budaya, Faktor Sosial, Faktor Pribadi dan Faktor Psikologi sedangkan Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniart dalam Saladin ada tiga yaitu Faktor Lingkungan, Faktor Perbedaan dan Pengaruh Individu, Faktor Psikologis.
     2.2. Pengertian Kredit
Jika kita memahami betul, makna kata kredit bukan hanya berarti hutang, tetapi juga suatu bentuk trust atau percaya. Dalam artian pihak pemberi kredit mempercayai pihak penerima kredit. Jadi dengan kata lain, kredit merupakan bentuk interaksi berdasarkan kepercayaan. Kata kredit sendiri berasal dari bahasa Inggris "Credit" yang menurut kamus webster berarti trustwortiness or credibility. Sebagai kata benda "credible" yang berarti dapat dipercaya. 
Berikut ini adalah pengertian dan definisi kredit:
1.   Pasal 1 (11) UU NO.10/1998
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga

2.   RAYMOND P. KENT
”Credit may be defined as the right to receive payment or the obligation to make payment on demand or at some future time on account of an immediate transfer of goods .”
Kredit bisa didefinisikan sebagai hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran atas permintaan atau pada beberapa waktu mendatang dalam bentuk transfer secara langsung
3.    KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Kredit adalah penambahan saldo rekening, sisa hutang, modal. dan pendataan bagi penabung
4.   THOMAS SUYATNO, 1998
Kredit ialah penyediaan uang, atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dan lain pihak dalam hal, pihak peminjam berkewajiban untuk mengembalikan sejumlah uang yang dipinjam beserta bunganya sesuai dengan kesepakatan.
5.    DR. AL-AMIEN AHMAD
Kredit ialah membayar hutang dengan berangsur-angsur pada waktu yang ditentukan
6.   HENRY DUNNING MACLEOD, 1856
Credit is is where persons give their services or commodities for a "promise to pay," instead of actual payment
Kredit merupakan saat dimana seseorang memberikan jasa atau komoditas atas "janji untuk membayar", bukan pembayaran yang sesungguhnya

2.3. Prinsip – prinsip Kredit
Untuk mendapatkan kredit harus melalui prosedur yang telah ditentukan oleh bank / lembaga keuangan. Agar kegiatan pelaksanaan perkreditan dapat berjalan  dengan sehat dan layak, dikenal dengan 6 C yaitu :

a.    Character ( kepribadian / Watak )
Character adalah tabiat serta kemauan dari pemohon untuk memenuhi kewajiban yang telah dijanjikan. Yang diteliti adalah sifat – sifat, kebiasaan, kepribadian, gaya hidup dan keadaan keluarga.

b.    Capacity ( kemampuan )
Capacity adalah kesanggupan pemohon untuk melunasi kewajiban dari kegiatan usaha yang dilakukan atau kegiatan yang ditinjau dengan kredit dari bank. Jadi maksud dari penilaian kredit terhadap capacity ini untuk menilai sampai dimana hasil usaha yang diperolehnya akan mampu untuk melunasinya pada waktunya sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disepakati.

c.    Capital ( modal )
Capital adalah modal yang dimiliki calon debitur pada saat mereka mengajukan permohonan kredit pada bank.

d.    Collateral ( jaminan )
Collateral adalah barang – barang yang diserahkan pada bank oleh peminjan atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diberikan. Barang jaminan diperlukan agar kredit tidak mengandung resiko.

e.    Condition of Economic ( kondisi ekonomi )
Condition of Economic adalah situasi dan kondisi, sosial, ekonomi, budaya dan lainnya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk satu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit.

f.    Constrain ( batasan atau hambatan )
Dalam penilaian debitur dipengaruhi oleh hambatan yang tidak memungkinkan sesorang melakukan usaha di suatu tempat.

Disamping formula 6 C di atas, masih ada prinsip kredit yang disebut 4 P, yaitu :

a.    Personality
Personality yaitu penilaian bank tentang kepribadian peminjam seperti riwayat hidup, hobinya, keadaan keluarga ( istri / anak ), social standing ( pergaulan dalam masyarakat serta bagaimana masyarakat tentang diri si peminjam dan sebagainya ).
b.    Purpose
Bank dalam menilai si peminjam mencari dara tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit, dan apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of business kredit bak bersangkutan.

c.    Payment
Untuk mengetahui kemampuan debitur dalam mengembalikan pinjaman. Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan tentan prospek kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu jumlahnya.

d.    Prospect
Prospect yaitu harapan usaha di masa yang akan datang dari calon debitur. Ini dapat diketahui dari perkembangan usaha si peminjam selama beberapa bulan atau tahun, perkembangan – perkembangan keadaan ekonomi atau usaha perdagangan sektor usaha debitor, kekuatan keuangan perusahaan yang dilihat dari earning power ( kekuatan pendapatan / keuntungan ) di masa lalu dan perkiraan masa akan datang.

2.4.  Pengertian Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah  tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan dengan harapannya. Seorang pelanggan jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa maka sangat besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan dalam waku yang lama (Engel 1994).
Menurut Engel, Blackweel dan Miniard (1994) perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut.


3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Data dan Teknik Pengumpulan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah ada.
4. PEMBAHASAN
Kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor akhir-akhir ini meningkat, ini disebabkan karena kurangnya armada kendaraan umum dan kurang baiknya fasilitas yang disediakan pemerintah terhadap kendaraan umum. Dan belum lagi tindak kriminalitas yang sering terjadi di kendaraan umum.
Maka dari itu masyarakat banyak yang memiliki kendaraan sendiri. Banyak masyarakat yang memilik jalur kredit untuk memiliki sebuah kendaraan bermotor. Akibat dari itu banyak bermunculan program-program kredit kendaraan bermotor. Biasanya perusahaan-perusahaan swasta yang membuat program kredit ini.
Setidaknya yang menjadi alasan terbesar konseumen dalam mengkredit kendaraan bermotor yaitu karena sumber dana yg terbatas, dimana harga mobil sekarang memiliki tingkat harga yang sangat tinggi, sedangkan kebutuhan akan keperluan lainnya masih banyak.
Sebenarnya pembelian secara tunai lebih menguntungkan dibandingkan dengan pembelian secara kredit, tapi dilihat lagi dari dana yang ada tidak mencukupi untuk melakukan pembelian secara tunai, tidak ada salahnya melakukan pembelian secara kredit.
Untuk mendapatkan mobil secara kredit, pihak leasing pasti akan melihat kemampuan membayar konsumennya/nasabahnya. Bagi karyawan, pihak leasing akan melihat slip gaji karyawan tersebut dan status karyawan diperusahaan. Dan untuk memulai kredit biasanya pihak leasing mewajibkan uang muka sebesar 15-20% dari harga mobil yg akan dikredit. Jika semua syarat-syarat diatas terpenuhi maka kredit anda akan lebih mudah untuk disetujui olek pihak leasing.
5. KESIMPULAN
Jadi kebutuhan akan kendaraan pribadi khususnya mobil akhir-akhir ini meningkat dikarenakan masyarakat lebih merasa nyaman mengendarai mobil pribadi dibandingkan dengan menggunakan kendaraan umum. Akan tetapi banyak masyarakan yang melakukan kredit kendaraan bermotor, ini dikarenakan pendapatan masyarakat tidak cukup untuk melakukan pembelian secara tunai.
Akibat dari faktor dana yang terbatas banyak pihak swasta yang membuat program kredit, program kredit ini memudahkan masyarakat untuk memiliki kendaraan bermotor.
6. DAFTAR PUSTAKA
Mujiyana, “Analisis kepuasan konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan transportasi air  nasional”
Antonius, 2013, perilaku konsumen membeli rumah secara kredit
                        http://antoniusgunadarma.blogspot.com/2013/01/perilaku-konsumen-membeli-rumah-secara.html .
Carapedia, pengertian dan definisi kredit


Sarjanaku, Pengertian Kredit, Fungsi, Unsur, Macam, Prinsip, Definisi Kredit Menurut Para Ahli

http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-kredit-fungsi-unsur-macam.html


http://www.toyota.co.id/creditsimulation/



            
READMORE
 

Mengapa Perusahaan Melakukan Segmentasi Pasar

I. Pengertian Segmentasi Pasar
Pengertian segmentasi pasar sebagai suatu strategi perusahaan tidaklah semata dilakukan dengan cara membedakan produk atau bahkan menciptakan produk baru (product diversification), tetapi didasarkan atas atas perbedaan minat dan kebutuhan konsumen. Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang dicapai dengan marketing mix tersendiri. Dengan demikian yang semula pasarnya satu dan luas,kemudian dibagi-bagi atau disegmentasi oleh pemasar menjadi beberapa bagian pasar yang sifatnya homogen. Homogenitas pasar tersebut dicari dan ditentukan sendiri oleh pihak pemasar.
Mengingat luasnya pasar, maka kegiatan segmentasi pasar harus dilakukan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:

Pasar lebih mudah dibedakan
Setiap produk yang dihasilkan adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar produk tersebut dapat diterima tentunya haruslah sesuai dengan selera konsumen. Sedangkan dilain pihak dengan keadaan pasar yang heterogen dan selera konsumen yang selalu berkembang tentunya sulit untuk dapat diikuti oleh perusahaan secara terus menerus. Dalam hal ini perusahaan akan cenderung mencari sekelompok konsumen yang sifatnya homogen sehingga lebih mudah untuk memahami selera konsumen. Dengan demikian pasar lebih mudah dibedakan dengan kelompok pasar yang lain.

Pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baik
Dalam memenuhi kebutuhannya konsumen selalu menginginkan empat hal penting yaitu kualitas barang yang bagus, harga yang terjangkau serta pelayanan yang baik dan memuaskan serta ketepatan waktu. Dari keempat hal tersebut yang sangat dominan adalah perihal pelayanan. Banyak konsumen lari ketempat lain karena masalah pelayanan. Harga dan kualitas kadang menjadi nomor dua dibanding pelayanan. Menyadari hal tersebut maka segmentaasi pasar harus dilakukan agar dapat memberikan
pelayanan yang mengarah kepada pasarnya. Bentuk pelayanan yng diberikan oleh perusahaan adalah menyediakan tempat parkir yang luas dan gratis. Pelayanan ini juga dimaksudkan untuk menarik perhatian konsumen

Strategi pemasaran menjadi lebih mengarah
Mengingat luas dan beragamnya pasar konsumen, maka akan sulit untuk melayani semua konsumen yang sangat heterogen tersebut. Maka dengan melayani konsumen yang sifatnya homogen maka strategi pemasaran yang direncanakan dapat lebih mengarah dalam menyusun marketing mix yang meliputi perencanaan produk, harga, distribusi dan promosinya sehingga menjadi lebih tajam
Disamping itu dengan melakukan segmentasi pasar maka dapat membantu pihak manajemen dalam hal mengarahkan dana dan usaha kearah pasar potensial yang paling menguntungkan karena sasaran pasarnya jelas, serta dapat merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar beserta cara- cara promosi yang paling tepat bagi perusahaan. Pada gambar berikut perusahaan membagi segmen dalam dua kategori yakni produk yang ditujukan untuk segmen 19 – 50 tahun,dan produk untuk segmen 51 tahun keatas. Hal ini dilakukan agar produk tersebut dapat lebih mengarah kepada kelompok konsumen tertentu
II.  Manfaat dan Kelemahan Segmentasi

Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai 
motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-   kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.

III. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi

Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab ituperlu dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
1.Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
3. Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
a. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah.
b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
4. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar
Sumber :
















READMORE
 

Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional di berbagai Bidang



A.         Pendahuluan
Berbicara masalah ketahanan nasional, maka lebih mudahnya mari saya ajak saudara untuk mengidentifikasi atau mengibaratkandengan diri sendiri. Dimana ketahanan nasional ini bisa diibaratkan dengan ketahanan tubuh atau disebut imunitas tubuh yang ada dalam diri setiap manusia. Yang dimana jika imunitas seorang manusia tersebut kuat maka orang tersebut dapat menjalankan aktivitasnya tanpa harus terganggu dengan hal – hal yang negativ seperti penyakit, tapi jika imunitas yang ada dalam diri manusia itu lemah maka dapat terlihat orang tersebut tidak bisa menjalankan aktivitasnya dengan lancar.
Begitupula ketahanan nasional disuatu negara. Bila ketahanannya nasionalnya kuat maka negara tersebut bisa menjalankan kekuasaannya secara efektiv dan efesien tanpa harus mengalami gangguan yag berarti,begitu juga sebaliknya.
Dalam hal ini wilayah kesatuan Republik Indonesia (RI) yang posisi geografisnya berada diantara dua benua dan dua samudra, serta memiliki potensi konflik dengan negara – negara tetangga, baik yang berbatasan dengan wilayah laut ataupun wilayah perbatasan darat.
Banyaknya hal yang menjadi ancaman baik dari luar maupun dalam negeri yang mengancam keutuhan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti kasus – kasus konflik dengan negara malaysia dan ancaman gerakan separatis seperti GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Hal – hal inilah yang membuktikan bahwa ketahanan nasional negara Indonesia belum cukup kuat.
Dan berdasarkan rumusan pengertian ketahanan nasional dan kondisi kehidupan nasional Indonesia sesungguhnya ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu


B.         Pembahasan
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek tertentu. Tiap – tiap aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek – aspek dinamis sehingga interaksinya meniptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangat komplek
Konsepsi ketahan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan yaitu:
1.     Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi yang berarti adalah kumpulan ide atau gagasan yang melahirkan aturan – aturan dalam kehidupan. Didalam ideologi sendiri mengandung konsep dasar  dan tujuan suatu bangsa. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksaan dari sistem falsafah itu sendiri.
Ideologi – ideologi didunia antara lain
1.     Liberalisme (Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum tersebut yang disusun atas dasar kontrak semua orang dalam masyarakat. Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada setiap individu manusia yang ada dari lahir hingga meninggal, dan yang tidak bisa diganggu oleh siapapun termasuk penguasa kecuali ada persetujuan dari pihak yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai – nilai dasar yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Yang artinya adalah hak asasi seseorang sangat dijunjung tinggi dan tidak ada campur tangan pemerintah untuk mengatur setiap individu yang ada dalam negara tersebut.
2.     Komunisme (Sosialis)
Dalam paham atau ideologi ini hak atas pribadi tidak diakui, tapi yang diakui adalah kepentingan bersama, dimana seluruh potensi yang ada dalam negara yang menganut paham ini dikuasai oleh negara untuk kepentingan rakyat dan sosial
3.     Paham Agama (Agamis)
Disini negara membina kehidupan keagamaan dan bersifat religius atau spritual. Bersumber pada falsafah keagamaan dan kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia
4.     Idologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai – nilai dasar budaya bangsa indonesia.

Ketahanan ideologi dapat diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa indonesia yang berisis keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam ancaman yang ada.

2.     Pengaruh Aspek Politik
Politik yang berasal dari kata policy yang mengandung arti cara orang berkuasa atau memerintah. Pemahaman itu berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics dan policy sehingga kita menganut satu paham yaitu politik.Ketahanan Nasional ini yang meliputi dua bagian utama yaitu politik dalam negeri yaitu kehidupan politik adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap aspirasi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem yang unsurnya adalah struktur politik, proses politik, proses politik, budaya politik dan komunikasi politik. Dan politik luar negeri adalah landasan politk yang berasal dari pembukaan UUD ’45 yaitu melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan , perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan . dan politik luar negeri indonesia dalah bebas aktif. Bebas berarti indonesia tidak memihak pihak – pihak tertentu. Dan aktif yang bearti dalam pergaulan internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi objek melainkan ikut berpran atas dasar cita – citanya.
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, gangguan, ancaman dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam negeri yang langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
3.     Pengaruh Aspek Ekonomi
Pepatah mengatakan, “perut kenyang maka damailah hati”. Maka dari itu aspek ekonomi ini sangat berkaitan erat dengan pemuasan kebutuhan konsumsi masyarakat luas. meliputi produksi, distribusi serta konsumsi barang dan jasa. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negaran yang bersangkutan. Pembangunan ekonomi diarahkan kepada mantapnya ketahanan ekonomi melalui terciptanya iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya fungsi lingkungan hidup serta meningkatkan daya saing dalam lingkup persaingan global.
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dan secara sistem makro atau keseluruhan maka sistem ekonomi diindonesia dinamakan sistim ekonomi kerakyatan.
4.     Pengaruh Aspek Sosial Budaya
Budaya identik dengan ciri khas suatu negara. Negara Indonesia memiliki banyak ragam corak budaya. Wujud ketahanan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju. Dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai denga kebudayaan nasional.
5.     Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem pertahanan dan keamanan dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dan keamanan dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan mengerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat di seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegasi dan terkoordinasi, yang diadakan oleh pemerintah dan negara Indonesia dengan TNI dan Polri sebagai inti pelaksana.
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam baik langsung maupun tidak langsung yang membahayakan identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud ketahanan pertahanan dan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara. Dengan kata lain, adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara, suatu perjuangan rakyat semesta, dalam mana seluruh potensi dan kekuatan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, militer dan kepolisian disusun dan dikerahkan secara terpimpin , terintegrasi dan terkoordinasi, untuk menjamin kelangsungan sistem keamanan nasional (dulu dikenal dengan sishankamrata) yang ditandai dengan
a.     Pandangan Bangsa Indonesia Tentang Perang dan Damai. Bangsa Indonesia cinta damai dan ingin bersahabat dengan semua bangsa di dunia serta tidak menghendaki terjadinya sengketa bersenjata ataupun perang. Oleh karena itu, bangsa Indonesia berhasrat dalam setiap penyelesaian pertikaian baik nasional mauoun internasional selalu mengutamakan cara-cara damai. Walaupun cinta damai, namun lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya. Bagi bangsa Indonesia, perang adalah jalan terakhir yang terpaksa harus ditempuh untuk mempertahankan ideologi dan dasar negara Pancasila, kemerdekaan dan kedaulatan negara Republik Indonesia serta keutuhan bangsa.
b.     Penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Landasan idiilnya adalah Pancasila, landasan konstitusionalnya adalah UUD 1945, dan landasan visionalnya adalah wawasan nusantara. Pertahanan dan keamanan adalah hak dan kewajiban bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan bangsa dan wilayah, terpeliharanya keamanan nasional dan tercapainya tujuan nasional.
Dalam rangka mewujudkan postur kekuatan hankam yang memiliki kemampuan daya bendung dan daya tangkal yang tinggi terhadap kemungkinan ancaman dari luar dibutuhkan anggaran yang sangat besar, di sisi lain kita dihadapkan kepada berbagai keterbatasan. Dengan mengacu kepada negara-negara lain yang membangun kekuatan hankam melalui pendekatan misi yaitu hanya untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi, barangkali konsep ”standing armed forces” secara proporsional dan seimbang perlu dikembangkan dengan susunan kekuatan pertahanan keamanan negara (hankamneg) yang meliputi :
a.     Perlawanan bersenjata yang terdiri atas bala nyata yang merupakan kekuatan TNI yang selalu siap dan yang dibina sebagai kekuatan cadangan serta bala potensial yang terdiri atas Polri dan rakyat terlatih (Ratih) sebagai fungsi perlawanan rakyat (Wanra)
b.     Perlawanan tidak bersenjata yang terdiri atas rakyat terlatih (Ratih) dengan fungsi ketertiban umum (Tibum), perlindungan rakyat (Linra) keamanan rakyat (Kamra) dan perlindungan masyarakat (Linmas).
c.     Komponen pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata sesuai dengan bidang profesinya dengan pemanfaatan semua sumber daya nasional, sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang dan bencana lainnya.

Ketahanan Pada Aspek Pertahanan dan Keamanan:
a.     Pertahanan dan Keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara , yang berisi ketangguhan, kemampuan dan kekuatan melalui penyelenggaraan Siskamnas (Sishankarata) untuk menjamin kesinambungan Pembangunan Nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
b.      Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan mengamankan kedaulatan negara yang mencakup wilayah tanah air beserta segenap isinya merupakan suatu kehormatan demi martabat bangsa dan negara. Oleh karena itu, haruslah diselenggarakan dengan mengandalkan pada kekuatan dan kemampuan sendiri.
c.      Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan yang diabdikan untuk kesinambungan Pembangunan Nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
d.     Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan, agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan bathin segenap lapisan masyarakat bangsa Indonesia.
e.     Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat mungkin harus dihasilkan oleh industri dalam negeri, pengadaan dari luar negeri dilakukan karena terpaksa dimana indutri dalam negeri masih terbatas kemampuannya. Oleh karena itu, iptek militer dalam negeri senantiasa harus ditingkatkan kemampuannya.
f.       Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan haruslah diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif bijaksana, menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) dan menghayati makna nilai dan hakikat perang dan damai. Kelangsungan hidup dan perkembangan hidup bangsa, memerlukan dukungan manusia-manusia yang bermutu tinggi, tanggap dan tangguh serta bertanggung jawab, kerelaan berjuang dan berkorban demi kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan golongan dan pribadi.
g.     Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia


Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia, yaitu :
a.      Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
b.     Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga negara Indonesia baik secara individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya kesadaran bela negara dan cinta tanah air.

C.         Kesimpulan
Jadi seluruh lingkup sangat berpengaruh dalam mewujudkan ketahanan nasional yang baik. Lingkup tersebut adalah seperti aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan serta keamanan nasional. Maka dari itu pentinglah dibangun dengan baik dan berkelanjuta seluruh aspek ini demi mewujudkan ketahanan nasional yang baik
D.                Daftar Pustaka
1.     Iskandar, Dani. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan  Berbangsa dan Bernegara .http://daniiskandarmanajemen.blogspot.com/2011/05/pengaruh-aspek-ketahanan-nasional-pada.html. Diakses pada tanggal 1 Mei 2012
2.     Jabar Malik, Kurniawan. Berbagai Pengaruh Aspek – Aspek ketahanan nasional.http://warnadangoresanpena.blogspot.com/2011/05/berbagai-pengaruh-aspek-aspek-ketahanan.html. Diakses pada tanggal 1 Mei 2012.

READMORE