Perilaku Konsumen dalam Membeli Mobil Secara Kredit


Perilaku Konsumen dalam Membeli Mobil Secara Kredit

Asep Badru Zaman
Kelas: 3EA06
NPM: 11210166
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No 100 Depok 16424, Telp 021-78881112.Ext 204

Abstraksi
Seiring dengan berjalannya waktu tingkat kebutuhan akan kendaraan bermotor mengalami pelonjakan. Dan kebutuhan mobil dan motor meningkat, disatu sisi lain mengakibatkan persaingan harga dikalangan produsen mobil tetapi persaingan tersebut tidak sebanding dengan peningkatan dari jumlah pendapatan konsumen. Maka dari itu timbulah yang namanya pembelian secara kredit. Banyak badan usaha yang menawarkan kredit kendaraan mobil.
            Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa alasan dari masyarakat untuk melakukan kredit terhadap kendaraan bermotor dan untuk mengetahun kepuasan masyarakat terhadap pembelian kendaraan bermotor secara kredit.

1.      PENDAHULUAN
1.1  . Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda empat semakin meningkat, ini dikarenakan kurangnya ketersediaan armada umum atau kurang bagusnya fasilitas yang terdapat pada armada umum itu sendiri. Dari masalah itu warga masyarakat terutama warga ibu kota Jakarta lebih memilih memakai kendaraan mobil pribadi, hal ini dijadikan kesempatan oleh para pengusaha leasing untuk menarik konsumen supaya memakai jasa mereka untuk membeli kendaraan beroda empat dengan cara kredit.

1.2  . Masalah Penelitian
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah :
                                 1.         Apakah yang menjadi alasan masyarakat membeli mobil secara kredit
                                 2.         Berapa tingkat kepuasan masyarakat dalam membeli mobil secara kredit

1.3  . Tujuan Penelitian
Sejalan dengan masalah yang diangkat dalam masalah penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
                                 1.         Untuk mengetahui apakah alasan dari konsumen/masyarakat memilih membeli mobil secara kredit.
                                 2.         Untuk menegetahui seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat yang memilih mobil secara kredit



2.      TINJAUAN PUSTAKA
2.1.  Pengertian Perilaku Konsumen  dan Faktor yang Mempengaruhinya
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990). Perilaku konsumen dapat diartikan “… Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of product and services, including the decision processes that precede and follow this actions” (p.3). Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units anfd the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences and ideas” (p.5).
Menurut Katona (dalam munandar, 2001) memandang perilaku konsumen sebagai cabang ilmu perilaku ekonomika. Menurut Engel (dalam mangkunegara, 2002). Mengemukakan  bahwa perilaku konsumen di definisikan sebagai tindakan – tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh barang – barang jasa ekonomis termasuk pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan – tindakan tersebut. 
Berbagai faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen adalah Menurut Philip Kotler adalah Faktor Budaya, Faktor Sosial, Faktor Pribadi dan Faktor Psikologi sedangkan Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniart dalam Saladin ada tiga yaitu Faktor Lingkungan, Faktor Perbedaan dan Pengaruh Individu, Faktor Psikologis.
     2.2. Pengertian Kredit
Jika kita memahami betul, makna kata kredit bukan hanya berarti hutang, tetapi juga suatu bentuk trust atau percaya. Dalam artian pihak pemberi kredit mempercayai pihak penerima kredit. Jadi dengan kata lain, kredit merupakan bentuk interaksi berdasarkan kepercayaan. Kata kredit sendiri berasal dari bahasa Inggris "Credit" yang menurut kamus webster berarti trustwortiness or credibility. Sebagai kata benda "credible" yang berarti dapat dipercaya. 
Berikut ini adalah pengertian dan definisi kredit:
1.   Pasal 1 (11) UU NO.10/1998
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga

2.   RAYMOND P. KENT
”Credit may be defined as the right to receive payment or the obligation to make payment on demand or at some future time on account of an immediate transfer of goods .”
Kredit bisa didefinisikan sebagai hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran atas permintaan atau pada beberapa waktu mendatang dalam bentuk transfer secara langsung
3.    KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Kredit adalah penambahan saldo rekening, sisa hutang, modal. dan pendataan bagi penabung
4.   THOMAS SUYATNO, 1998
Kredit ialah penyediaan uang, atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dan lain pihak dalam hal, pihak peminjam berkewajiban untuk mengembalikan sejumlah uang yang dipinjam beserta bunganya sesuai dengan kesepakatan.
5.    DR. AL-AMIEN AHMAD
Kredit ialah membayar hutang dengan berangsur-angsur pada waktu yang ditentukan
6.   HENRY DUNNING MACLEOD, 1856
Credit is is where persons give their services or commodities for a "promise to pay," instead of actual payment
Kredit merupakan saat dimana seseorang memberikan jasa atau komoditas atas "janji untuk membayar", bukan pembayaran yang sesungguhnya

2.3. Prinsip – prinsip Kredit
Untuk mendapatkan kredit harus melalui prosedur yang telah ditentukan oleh bank / lembaga keuangan. Agar kegiatan pelaksanaan perkreditan dapat berjalan  dengan sehat dan layak, dikenal dengan 6 C yaitu :

a.    Character ( kepribadian / Watak )
Character adalah tabiat serta kemauan dari pemohon untuk memenuhi kewajiban yang telah dijanjikan. Yang diteliti adalah sifat – sifat, kebiasaan, kepribadian, gaya hidup dan keadaan keluarga.

b.    Capacity ( kemampuan )
Capacity adalah kesanggupan pemohon untuk melunasi kewajiban dari kegiatan usaha yang dilakukan atau kegiatan yang ditinjau dengan kredit dari bank. Jadi maksud dari penilaian kredit terhadap capacity ini untuk menilai sampai dimana hasil usaha yang diperolehnya akan mampu untuk melunasinya pada waktunya sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disepakati.

c.    Capital ( modal )
Capital adalah modal yang dimiliki calon debitur pada saat mereka mengajukan permohonan kredit pada bank.

d.    Collateral ( jaminan )
Collateral adalah barang – barang yang diserahkan pada bank oleh peminjan atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diberikan. Barang jaminan diperlukan agar kredit tidak mengandung resiko.

e.    Condition of Economic ( kondisi ekonomi )
Condition of Economic adalah situasi dan kondisi, sosial, ekonomi, budaya dan lainnya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk satu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit.

f.    Constrain ( batasan atau hambatan )
Dalam penilaian debitur dipengaruhi oleh hambatan yang tidak memungkinkan sesorang melakukan usaha di suatu tempat.

Disamping formula 6 C di atas, masih ada prinsip kredit yang disebut 4 P, yaitu :

a.    Personality
Personality yaitu penilaian bank tentang kepribadian peminjam seperti riwayat hidup, hobinya, keadaan keluarga ( istri / anak ), social standing ( pergaulan dalam masyarakat serta bagaimana masyarakat tentang diri si peminjam dan sebagainya ).
b.    Purpose
Bank dalam menilai si peminjam mencari dara tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit, dan apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of business kredit bak bersangkutan.

c.    Payment
Untuk mengetahui kemampuan debitur dalam mengembalikan pinjaman. Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan tentan prospek kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu jumlahnya.

d.    Prospect
Prospect yaitu harapan usaha di masa yang akan datang dari calon debitur. Ini dapat diketahui dari perkembangan usaha si peminjam selama beberapa bulan atau tahun, perkembangan – perkembangan keadaan ekonomi atau usaha perdagangan sektor usaha debitor, kekuatan keuangan perusahaan yang dilihat dari earning power ( kekuatan pendapatan / keuntungan ) di masa lalu dan perkiraan masa akan datang.

2.4.  Pengertian Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah  tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan dengan harapannya. Seorang pelanggan jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa maka sangat besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan dalam waku yang lama (Engel 1994).
Menurut Engel, Blackweel dan Miniard (1994) perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut.


3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Data dan Teknik Pengumpulan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah ada.
4. PEMBAHASAN
Kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor akhir-akhir ini meningkat, ini disebabkan karena kurangnya armada kendaraan umum dan kurang baiknya fasilitas yang disediakan pemerintah terhadap kendaraan umum. Dan belum lagi tindak kriminalitas yang sering terjadi di kendaraan umum.
Maka dari itu masyarakat banyak yang memiliki kendaraan sendiri. Banyak masyarakat yang memilik jalur kredit untuk memiliki sebuah kendaraan bermotor. Akibat dari itu banyak bermunculan program-program kredit kendaraan bermotor. Biasanya perusahaan-perusahaan swasta yang membuat program kredit ini.
Setidaknya yang menjadi alasan terbesar konseumen dalam mengkredit kendaraan bermotor yaitu karena sumber dana yg terbatas, dimana harga mobil sekarang memiliki tingkat harga yang sangat tinggi, sedangkan kebutuhan akan keperluan lainnya masih banyak.
Sebenarnya pembelian secara tunai lebih menguntungkan dibandingkan dengan pembelian secara kredit, tapi dilihat lagi dari dana yang ada tidak mencukupi untuk melakukan pembelian secara tunai, tidak ada salahnya melakukan pembelian secara kredit.
Untuk mendapatkan mobil secara kredit, pihak leasing pasti akan melihat kemampuan membayar konsumennya/nasabahnya. Bagi karyawan, pihak leasing akan melihat slip gaji karyawan tersebut dan status karyawan diperusahaan. Dan untuk memulai kredit biasanya pihak leasing mewajibkan uang muka sebesar 15-20% dari harga mobil yg akan dikredit. Jika semua syarat-syarat diatas terpenuhi maka kredit anda akan lebih mudah untuk disetujui olek pihak leasing.
5. KESIMPULAN
Jadi kebutuhan akan kendaraan pribadi khususnya mobil akhir-akhir ini meningkat dikarenakan masyarakat lebih merasa nyaman mengendarai mobil pribadi dibandingkan dengan menggunakan kendaraan umum. Akan tetapi banyak masyarakan yang melakukan kredit kendaraan bermotor, ini dikarenakan pendapatan masyarakat tidak cukup untuk melakukan pembelian secara tunai.
Akibat dari faktor dana yang terbatas banyak pihak swasta yang membuat program kredit, program kredit ini memudahkan masyarakat untuk memiliki kendaraan bermotor.
6. DAFTAR PUSTAKA
Mujiyana, “Analisis kepuasan konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan transportasi air  nasional”
Antonius, 2013, perilaku konsumen membeli rumah secara kredit
                        http://antoniusgunadarma.blogspot.com/2013/01/perilaku-konsumen-membeli-rumah-secara.html .
Carapedia, pengertian dan definisi kredit


Sarjanaku, Pengertian Kredit, Fungsi, Unsur, Macam, Prinsip, Definisi Kredit Menurut Para Ahli

http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-kredit-fungsi-unsur-macam.html


http://www.toyota.co.id/creditsimulation/